Total Pageviews

Friday, May 2, 2014

Waktu Pejalan Kaki

                
Pada tahun 1984, Levine, guru besar psikologi di California State University, Amerika Serikat, meneliti kecepatan waktu para pejalan kaki di sejumlah negara, salah satunya di Indonesia. Tentu saja Levine tidak sekadar iseng. Ia ingin meneliti kecepatan berjalan perspektif psikologi, dan mencari hubungannya dengan kesiapan suatu bangsa dalam berjuang (berusaha maksimal).
                Hipotesa dari penelitian Levine adalah “ semakin cepat cara berjalannya, semakin maju juga bangsa itu. Sebaliknya, semakin lambat gaya berjalannya, semakin tertinggal negara tersebut.
                Hasilnya, Indonesia adalah negara yang penduduknya berjalan paling lambat , 27,2 detik per 23,8 meter. Sedangkan Jepang menjadi negara yang penduduknya paling cepatberjalan, 20,7 detik per 23,8 meter. Tak heran jika Jepang jauh lebih maju dari Indonesia.

My Soul

  1. Siapa tokoh yang berpengaruh dalam sejarah di dunia??....
“Michael H. Hart menempatkan Nabi Muhammad (570-623 M) pada urutan teratas dalam bukunya “100 Tokoh Paling Berpengaruh dalam sejarah”.

2. Mengapa?
Menurutnya, Nabi Muhammad bukan hanya seorang pemimpin agama, tetapi juga pemimpin duniawi. Pengaruhnya demikian kuat, bahkan berabad-abad setelah beliau meninggal. Ajarannya menjadi pedoman bagi umat Islam.

3. Apalagi?
“Bahkan Nabi Muhammad merupakan satu-satunya manusia dalam sejarah  yang berhasil meraih kesuksesan gemilang dan luar biasa, baik dari agama maupun ukuran duniawi”
Karena pengaruhnya yang luar biasa itu, Nabi mampu menarik hati manusia pada zamannya hingga umatnya sampai saat ini untuk mengikuti ajaran-ajarannya yang dibawanya. Subhanallah

4. Bagaimana latar belakangnya?
Berbeda dengan tokoh-tokoh yang lain, Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Mekah, sebelah selatan Jazirah Arab yang pada waktu itu merupakan daerah padang pasir tandu, gersang, dan paling terbelakang dibelahan dunia.

5. Beliau terlahir dari pusat peradaban, hal ini merupakan tantangan yang sangat berat. Belum lagi ujian yaitu yatim piatu sejak usia 6 tahun. Beliau dilahirkan bukan dari kalangan kaya dan juga buta huruf (belum bisa baca dan tulis).

6. Inikah yang disebut eksistensi? 
Inilah hakikat hidup sejati, kehebatan dalam keterbatasan dan segala cobaan itu Nabi Muhammad menjadi tohoh yang paling berpengaruh di dunia. Dalam hidupnya beliau berdakwah dan mampu menyebarluaskan ajaran Islam ke seluruh pelosok dunia. Kini ajaran yang dibawanya menjadi salah satu agama yang paling berpengaruh di muka bumi.

a.       Untuk apa kita hidup di dunia ini? Saya harap dapat menjawab “untuk mempersiapkan diri ketika kematian datang menjemput saya di persinggahan yang sementara ini”
b.      Yang membatasi hanya waktu yang terbatas, Ali bin Abi Thalib berkata “ketika dilahirkan, engkau menangis sementara orang disekitarmu tertawa. Berbuatlah dalam hidup agar ketika meninggal, engkau bisa tertawa sementara semua orang disekelilingmu menangis”

7. Apa tujuan dan tugas  kita diciptakan oleh Allah?
Arahan yang jelas tertulis dalam firman-Nya: “Dan Dialah yang menjadikanmu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sungguh Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sungguh Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,”


Tuesday, March 4, 2014

Bila waktu

Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yg sementara
Bagaimanakah bila semua hilang
Dan pergi meninggalkan dirimu

Bagaimanakah bila saatnya
Waktu terhenti tak kau sadari
Masihkah ada jalan bagimu
Untuk kembali mengulangkan masa lalu

Dunia dipenuhi dengan hiasan
Semua dan segala yang ada akan kembali padaNya

Bila waktu tlah memanggil,
Teman sejati hanyalah amal
Bila waktu telah terhenti
Teman sejati tingallah sepi
                                                                                                                               

Muhasabah cintaku

Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Reff. :
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu



Sendiri Menyepi..
Tenggelam dalam renungan
Ada apa aku seakan kujauh dari ketenangan

perlahan kucari, mengapa diriku hampa…
mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi…

Oh Tuhan aku merasa
sendiri menyepi
ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi

sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala

benderang di hidupku..

Perlahan kucari, mengapa diriku hampa
mungkin ada salah mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi

Oh Tuhan aku merasa..
sendiri menyepi…
Ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi

sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala

Oh Tuhan aku merasaaaaaaaa……
seeeeendiri….aku merasa sendiri..

sampai kapan begini
resah tiada bertepi…Ooohh..
Kuingin cahyaMu
benderang di hidupku


Tuesday, April 23, 2013

IDENTIFIKASI JAMUR


 LAPORAN MIKROBIOLOGI

IDENTIFIKASI JAMUR

Tanggal Praktikum   : 10 November 2010
Tujuan
1)        Dapat mengamati ciri – ciri koloni jamur ( jamur roti, tempe dan oncom).
2)        Dapat mengidentifikasi dan menentukan jenis jamur yang diamati.

Teori Dasar
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.

1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a      Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b      Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c      Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.



3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a.    Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b.    Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c.    Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d.   Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik
e.    Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a.    Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit  rebah semai.
b.    Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
c.    Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d.   Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e.    Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
f.     Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Alat dan bahan
Alat
Bahan
mikroskop
Biakan murni jamur
Kaca objek
Jamur
Kaca penutup
Alcohol 70 % / etanol
Jarum
Larutan lactophenol cotton blue


Prosedur Kerja
 









\
 











Hasil Pengamatan
a.    Jamur Tempe (Rhizopus sp.)
Struktur tubuh :
Miseliumnya bercabang banyak dan tidak bersekat – sekat dengan hifa  yang bersifat senositik. Septa ditemukan hanya pada saat sel reproduksi terbentuk. Jamur ini termasuk kelas zygomycetes karena membentuk spora istirahat yang bertdinding tebal yang disebut zigospora.
jamur tempe.jpg
Miselium pada Rhizopus mempunyai 3 tipe hifa, yaitu :
1.    Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat ( misalnya roti).
2.    Rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.
3.    Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangia globuler di dalamnya,

b.   Jamur Oncom (Neurospora sitophila)
Reproduksi seksual menghasilkan askospora yang dibentuk di dalam askus. Dalam satu askus dapat dibentuk 4 askospora atau kelipatannya. Askospora berbentuk seperti bola gada atau hialin, dan terdiri atas 1 sel sampai banyak sel. Hialin berwarna gelap dengan bentuk gelap permukaan yang mirip koniduim.
Pembagian Ascomycetes ke dalam sub kelas berdasarkan atas susunan askusnya
1.    Askus yang askokarpnya berbentuk botol denan leher dan memiliki ostiulum disebut peritesium.
2.    Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium.
3.    Askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok disebut apotesium.
4.    Askus tanpa askokarp.

c.    Jamur Roti (Saccharomyces cereviciae)
Jamur roti masuk dalam kelas ascomycetes, subkelas Hemiacomycetes. Askusnya berdinding tipis dan tidak membentuk hifa askogen. Berkembang biak dengan membentuk tunas atau biatospora. Saccharomyces merupakan Ascomycotina bersel satu yang sering disebut ragi (khamir). Dinding selnya mengandung glikoprotein, khamir menyebabkan adanya proses fermentasi dengan menghasilkan enzim yang dapat mengubah glukosa menjadi alcohol.
Pembahasan
            Pada praktikum identifikasi jamur, saat pengambilan inokulum jamur harus hati-hati agar koloni jamur tidak terpecah-pecah dan mulai diamati. Tutup sediaan, jangan sampai alkohol habis menguap, dan pemberian lactophenol cotton blue jangan terlalu banyak karena berpengaruh terhadap pengamatan melalui mikrosop. Gunakan kertas isap atau tissue untuk mengeringkan air dan pewarna disekeliling kaca penutup, lalu amati dengan mikroskop.
Untuk membedakan ketiga spesies jamur yang di amati, dapat dilihat dari stuktur tubuh yang dimiliki oleh setiap jenis. Tubuh jamur yang tersusun hifa dapat dibedakan apakah bersepta (dibatasi oleh dinding melintang) atau tidak atau disebut hifa senositik.  
Sacharomyces cereviciae termasuk ke dalam kelas Ascomycetes subkelas Hemiascomycetidae, karena askusnya berdinding tipis dan tidak membentuk hifa askogen serta berkembang biak dengan membentuk tunas.
Sacharomyces merupakan Ascomycotina bersel satu yang sering disebut ragi (khamir). Dinding selnya bukan mengandung kitin atau selulosa, tetapi mengandung fosfor glikoprotein.
Khamir menyebabkan adanya proses fermentasi (peragian) dengan menghasilkan enzim yang dapat mengubah glukosa menjadi alkohol, dengan reaksi:
                                    Glukosa                  alkohol
            Reaksi perubahannya, menghasilkan kadar alkohol sampai 5% sehingga roti dapat mengembang.
            Neurospora tumbuh pada sisa-sisa organisme, misalnya tongkol jagung dan nasi. Neurospora crassa (Monilia sitophila) untuk pembuatan oncom, memiliki konidia yang berwarna orange. Neurospora banyak dipakai dalam penelitian genetika untuk mengetahui mutasi buatan dan sinar radioaktif.

            Rhizopus termasuk ke dalam kelas Zigomycetes karena jamur ini membentuk spora istirahat yang berdinding tebal yang disebut zigospora. Zygomycetes merupakan kelompok utama yang penting untuk membentuk mikoriza (simbiosis jamur dengan akar tanaman). Jamur tempe bersel banyak, berbentuk benang dan dapat berkonjugasi.


Kesimpulan
            Dalam identifikasi jamur, dapat disimpulkan
Ø Jamur adalh makhluk hidup eukariota bersel satu atau multiseluler, bersifat heterotof dengan cara menyerap zat organik dari lingkungannya.
Ø Jamur oncom (Neurospora sitophila) dan jamur roti (Saccharomyces cereviciae) digolongkan dalam kelas Ascomycetes
Ø Jamur tempe (Rhizopus sp.) digolongkan dalam kelas Zygomycetes

Daftar Pustaka
Kartono, Rusdi. 1999. Seribu Pena Biologi SLTP jilid 1. Jakarta : Erlangga
Listiawati, Mila. 2010. Modul Praktikum Mikrobiologi.
Pelczar, M.J. dan ECS Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Pers
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi SMU Jilid 1. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
Supandi, Ahmad. IPA Biologi. Yudhistira.1996
Dwidjoseputro, D. Dasar-dasar Mikrobiologi.2003.Djambatan
Moore RT. (1980). "Taxonomic proposals for the classification of marine yeasts and other yeast-like fungi including the smuts". Botanica Marine 23: 361–73.
The classification system presented here is based on the 2007 phylogenetic study by Hibbett et al.



























Distribusi Data


kompinya udahh cangtikk... upload file yang duluu :D
mudah-mudahan bermanfaat .. :)))



MAKALAH STATISTIKA
 “Distribusi Data”
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Statistika






oleh:
Lia Yulia Siti Rohmah (1209704020)



Prodi kimia
Fakultas Sains dan teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung 2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah statistik ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang distribusi data khususnya dalam mengolah data, serta mengaplikasikannya dalam perhitungan.
Makalah ini berisi tentang beberapa istilah yang sering dijumpai dalam kegiatan statistika. Penulis harapkan dengan makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca untuk memahami mata kuliah statistik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Bandung,  November 2010


                                                                                                                                    Penyusun






DAFTAR ISI
                                                                                                                                             
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang..................................................................................................... iii
1.2  Tujuan Penulisan.................................................................................................. iii
BAB II STATISTIKA
2.1 Pengertian Dasar Statistika…………………………………………………………...…..1
2.2Penyajian Data...................................................................................................... 2
2.3 Daftar Distribusi frekuensi ..................................................................................  3             
3.1 Ukuran Pemusatan Kumpulan Data                                                                      4

3.2 Ukuran Letak Kumpulan Data                                                                             6

3.3 Ukuran Penyebaran Data………………………………………………………..9
3.4 Peta Konsep Statistik……………………………………………………………11
BAB III SIMPULAN .............................................................................................. 12            
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13            






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang ditempuh dalam rangka pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisisan bahan keterangan yang berwujud angka mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan penarikan kesimpulan, perkiraan serta ramalan secara ilmiah atas dasar kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka.
Dalam pengolahan data memerlukan penyusunan dan penyajian data dalm bentuk yang jelas dan baik. Untuk mempermudah sebaiknya data dikelompokkan kedalam sebuah daftar yang disebut distribusi frekuensi, yang disusun secara berkelompok kedalam kelas interval yang berbeda.
Data terdiri dari data tunggal dan data yang tersusun dalam daftar distribusi frekuensi, perhitungan dilakukan dengan rumus yang berbeda. Ukuran pemusatan data terdiri dari rata-rata hitung (mean), modus, median. Juga terdapat ukuran letak data serta ukuran penyebaran data.







1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini diantanya yaitu:
1.      Dapat memahami pengertian-pengertian dasar dalam statistika
2.      Dapat menguasai teknik atau cara menyajikan data
3.      Dapat menyajikan data, menganalisis kumpulan data serta menyimpulkannya
4.      Mahasiswa dapat mereview materi yang telah diterima diperkuliahan.







BAB II
DISTRIBUSI DATA


A.   PENGERTIAN DASAR STATISTIKA

Statistika dalam arti sempit berarti data. Sedangkan dalam arti luas yaitu alat untuk membuat keputusan. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan data. Sedangkan statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu masalah.

Secara umum, statistika dibagi menjadi dua fase, yaitu:
1.      Statistika Deskriptif yaitu fase statistika yang hanya meliputi kegiatan-kegiatan mengumpulkan data, menyusun, dan menggambarkan data dalam bentuk tabel atau grafik serta menganalisis data yang diperoleh tanpa menarik kesimpulan terhadap populasi secara umum.
2.      Statistika induktif atau Inferensi yaitu fase statistika lebih lanjut dimana data yang telah diperoleh dianalisis agar diperoleh kesimpulan secara umum.

Terminologi
·         Data statistik : Kumpulan bahan keterangan yang berupa angka/bilangan = kumpulan angka yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup tertentu
·          Kegiatan statistik : Pengumpulan data-penyajian data- analisis data
·         Metode statistik : cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam mengumpulkan, menyusun, menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi sekumpulan angka
·         Ilmu statistik : ilmu pengetahuan yang mempelajari & mengembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistic
·         Statistisi : Ahli dalam bidang statistik

Berikut ini adalah beberapa istilah yang sering dijumpai dalam kegiatan statistika:
a.       Data atau data statistic adalah kumpulan keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan. Data dapat berupa bilangan, yang disebut data kuantitatif, atau berupa kategori (atribut), seperti rusak, baik, berhasil, gagal, yang disebut data kualitatif.
Data kuantitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1.      Data cacahan atau data diskrit yaitu data yang diperoleh dengan cara menghitung atau mencacah.
2.      Data ukuran atau data kontinu yaitu data yang diperoleh dengan cara mengukur.
b.      Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti.
c.       Sampel adalah sebagian anggota populasi yang benar-benar diamati atau diteliti.


B.   PENYAJIAN DATA
            Untuk keperluan laporan atau analisa yang lebih lanjut, data yang telah dikumpulkan perlu disusun dan disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Secara umum ada dua cara penyajian data yaitu dengan tabel (daftar) dan diagram (grafik).
1.      Tabel/daftar
Bentuk atau bagan tabel pada umumnya mempunyai bagian-bagian seperti kepala tabel, judul kolom, judul baris, badan tabel, sel tabel, dan catatan.





                                                                                       Kepala tabel 






Judul
baris
Sel
Sel
Sel
}Judul
 kolom

} Badan
    Tabel
                                                                                              
                                   Sumber 
                                   Catatan

2.      Diagram atau grafik
Biasanya diagram atau grafik dibuat berdasarkan tabel yang telah di buat. Berikut ini adalah macam-macam diagram yang sering digunakan.
a.       Diagram Lambang atau piktogram
Penyajian data statistik dengan menggunakan lukisan atau lambang dinamakan diagram lambing atau piktogram. Biasanya diagram lambing digunakan untuk penyajian data yang nilainya cukup besar dengan nilai-nilai data yang telah dibulatkan.

b.      Diagram Batang
Diagram batang biasanya berbentuk batang-batang vertikal (tegak) atau horizontal (mendatar) dengan alasan menyatakan kategori  dan tingginya menyatakan kuantitas dari kategori tersebut. Diagram batang sangat tepat disajikan apabila variable datanta berupa kategori atau atribut.

c.       Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran menggunakan gambar yang berbentuk daerah lingkaran yang telah dibagi ke dalam sektor-sektor atau juring-juring. Tiap sektor melukiskan kategori data. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulukita mencari proporsi atau perbandingan dari jumlah data keseluruhan, kemudian perbandingan yang telah diperoleh digunakan untuk mencari luas atau sudut pusat sektor atau juring untuk kategori tersebut.

d.      Diagram Garis
Diagram garis biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu data yang berkelanjutan dalam suatu kurun waktu tertentu. Diagram garis terdiri atas sumbu datar dan sumbu tegak yang saling tegak lurus. Sumbu datar menyatakan waktu sedangkan sumbu tegak melukiskan /menunjukan nilai data.

C.   DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI

Tinggi badan (cm)

Banyak siswa (f)
145-149
150-154
155-159
160-164
165-169
170-174

3
6
7
25
12
7
Untuk data yang banyak, agar dapat memberikan informasi yang jelas dan muydah dibaca maka sebaiknya disusun secara berkelompok ke dalam sebuah daftar yang dinamakan daftar distribusi frekuensi. Di dalam distribusi frekuensi data disusun secara berkelompok ked al kelas-kelas interval yang berbeda. Berikut ini adalah contoh daftar distribusi frekuensi.








Berikut ini adalah istilah yang digunakan pada daftar distribusi frekuensi:
1.      Kelas Interval
Dalam daftar distribusi frekuensi, banyak data dikumpulkan dalam kelompok berbentuk a-b yang disebut kelas interval. Ke dalam kelas interval a-b dimasukkan data yang bernilai mulai dari a sampai dengan b.
2.      Frekuensi (f)
Frekuensi adalah bilangan yang menyatakan banyak data pada setiap kelas interval.
3.      Batas Kelas
Batas kelas adalah nilai-nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas interval. Nilai ujung bawah pada suatu kelas interval dinamakan batas bawah kelas dan nilai ujung atasnya dinamakan batas atas kelas. Misalnya 145-149, maka batas bawah = 145 dan batas atas kelas = 149.
4.      Tepi Kelas
Tepi kelas bergantung pada ketelitian data yang digunakan, yaitu:
a.       Jika data dicatat teliti hingga satuan, maka:
-          Tepi bawak kelas = batas bawah kelas – 0,5
-          Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5
b.      Jika data dicatat teliti hingga satuan, maka:
-          Tepi bawak kelas = batas bawah kelas – 0,5
-          Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5
c.       Jika data dicatat teliti hingga satuan, maka:
-          Tepi bawak kelas = batas bawah kelas – 0,5
-          Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5
5.      Panjang Kelas
Panjang kelas disebut juga ukuran kelas atau lebar kelas.
Panjang kelas = Tepi atas – Tepi bawah

(R = data max – data min)
Mengubah data berkelompok menjadi distribusi frekuensi :
K = 1 + 3,3 log N
a.   Cari Range
b.   Hitung banyak kelas (K) dengan rumus                                         (N banyak data, log N dilihat di tabel )
I = R/K
c.   Cari Interval Kelas dengan rumus
·         Perkiraan interval kelas              (biasanya i = bilangan ganjil)

·        
Interval kelas


d.   Pilih batas bawah kelas pertama (biasanya data min)
e.   Cari frekuensi dengan menggunakan turus.




D.   UKURAN PEMUSATAN KUMPULAN DATA
Ukuran Statistik mencakup data :       
a.       Ungrouped Data          : Data yang belum dikelompokkan
b.      Grouped Data              :Data yang telah dikelompokkan     Tabel Distribusi Frekuensi

1.      MEAN (RATAAN)
Rata-rata dihitung dengan cara membagi jumlah nilai data dengan banyaknya data.
Notasi  : : rata-rata hitung populasi
            : rata-rata hitung sampel
a. Rata-Rata Hitung untuk Ungrouped Data
            dan                              
    : rata-rata hitung populasi
N  : ukuran Populasi
  : rata-rata hitung sampel
n   : ukuran Sampel
xi   : data ke-i ( i = 1,2,3,…,n)

b. Rata-Rata untuk Grouped Data
Nilainya merupakan pendekatan, biasanya berhubungan dengan rata-rata hitung sampel
   sehingga :              
  : rata-rata hitung sampel
n    : ukuran Sampel
fi    : frekuensi di kelas ke-i
xi   : Titik Tengah Kelas ke-i

2.      MODUS
Modus dari data x1, x2, x3, ....,xn didefinisikan sebagai nilai datum yang paling sering muncul ( nilai datum yang memiliki frekuensi terbesar).
a.                   Modus untuk Ungrouped Data
Contoh : Sumbangan PMI warga Depok
Rp.       7500   8000   9000  8000   3000   5000  8000
  Modus : Rp. 8000
Bisa terjadi data dengan beberapa modus (multi-modus)
Bisa terjadi data tanpa modus

b. Modus untuk Grouped Data
Kelas Modus :  Kelas di mana Modus berada
                   Kelas dengan frekuensi tertinggi
Modus = Bi + .I
di mana : 
Bi: Tepi Batas Bawah
 d1 : Beda Frekuensi Kelas Modus dengan Frekuensi Kelas sebelumnya
d2 : Beda Frekuensi Kelas Modus dengan Frekuensi Kelas sesudahnya
I : interval kelas

3.   MEDIAN (NILAI TENGAH)
a.         Median untuk Ungrouped Data(data yg belum dikelompokkan)
Median dari sekumpulan data adalah nilai data yang letaknya atau posisinya berada ditengah-tengah data yang telah diurutkan dari nilai terkecil sampai terbesar.
Letak Median  ®Letak Median dalam gugus data yang telah tersortir
Letak Median  =                            n : banyak data



b.      Median untuk Grouped Data
Untuk menentukan median dari data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi.yaitu dengan rumus:
Letak Median = , n : banyak data
Kelas Median : Kelas di mana Median berada
Kelas Median  didapatkan  dengan membandingkan Letak Median dengan Frekuensi Kumulatif
Median            = . I
                       
Dimana :
    = nilai batas bawah dari kelas interval yang mengandung atau memuat nilai median
  n = banyaknya data / jumlah frekuensi
 = frekuensi kumulatif sebelum yang mengandung median
   = frekuensi dari kelas yang mengandung median
  I = interval kelas     



E.   UKURAN LETAK KUMPULAN DATA
Ukuran letak adalah ukuran yang membagi urutan data menjadi beberapa kelompok sesuai dengan letak dalam urutan.
1.      Kuartil
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi empat bagian yang sama sesuai dengan urutannya. Terdapat tiga macam kuartil, yaitu kuartil pertama atau kuartil bawah Q1, kuartil kedua atu kuartil tengah Q2 dan kuartil ketiga atau kuartil atas Q3.
a.       Kuartil untuk Ungrouped Data
Letak Kuartil ke-i ® 1,2,3
Letak Kuartil ke- i =                n: banyak data
b.      Kuartil untuk Grouped Data
Kuartil ke-I      Qi = . I


di mana :         
   = nilai batas bawah dari kelas interval yang mengandung atau memuat nilai
 = letak kuartil pada tabel frekuensi
 = frekuensi kumulatif sebelum yang mengandung kuartil
   = frekuensi dari kelas yang mengandung kuartil
  I = interval kelas    

2.      Desil
Desil®Nilai yang membagi gugus data yang telah tersortir (ascending) menjadi 10  bagian yang sama besar
Urutan / letak Desil ke- i = 
Letak Desil ke-1 =
Letak Desil ke-5 =  =      ® Letak Median
Letak Desil ke-9 =                         n : banyak data
Kelas Desil ke-d : Kelas di mana Desil ke-d berada
Kelas Desil ke-d  didapatkan  dengan membandingkan Letak Desil ke-d dengan Frekuensi Kumulatif
Desil ke-d           =         TBB Kelas Desil ke-d + i
atau
Desil ke-d        =         TBA Kelas Desil ke-q - i
                        d          : 1,2,3...9




di mana :          TBB     : Tepi Batas Bawah
                          s         : selisih antara Letak Desil ke-d dengan Frekuensi Kumulatif 
  sebelum kelas Desil ke-d    
TBA     : Tepi Batas Atas
                           s’      : selisih antara Letak Desil ke-d dengan Frekuensi Kumulatif 
                                       sampai kelas Desil ke-d
                           i        : interval kelas
                           f D     : Frekuensi kelas Desil ke-d

3.      Persentil
Persentil           ®        Nilai yang membagi gugus data yang telah tersortir (ascending)
menjadi 100 bagian yang sama besar
Letak Persentil ke-1     =
Letak Persentil ke-50   =  =       ® Letak Median
Letak Persentil ke-99   =              , n : banyak data

Kelas Persentil ke-p : Kelas di mana Persentil ke-p berada
Kelas Persentil ke-p  didapatkan  dengan membandingkan Letak Persentil ke-p dengan Frekuensi Kumulatif
Persentil ke-p      =         TBB Kelas Persentil ke-p + i
atau
Persentil ke-p   =         TBA Kelas Persentil ke-p - i
                                p             : 1,2,3...99

di mana :          TBB     : Tepi Batas Bawah
                          s         : selisih antara Letak Persentil ke-p dengan Frekuensi
  Kumulatif sebelum kelas Persentil ke-p    
                        TBA     : Tepi Batas Atas
                           s’      : selisih antara Letak Persentil ke-p dengan Frekuensi
                                      Kumulatif sampai kelas Persentil ke-p
   i         : interval kelas
                           f P     : Frekuensi kelas Persentil ke-p


F.    UKURAN  PENYEBARAN DATA
                Ukuran penyebaran adalah ukuran yang menggambarkan bagaimana tersebatnya data kuantitatif.
Ragam = Varians (Variance) dan Simpangan Baku = Standar Deviasi (Standard Deviation).Standar deviation merupakan rata-rata penyimpangan setiap skor dengan rata-rata (mean) skornya. Langkah-langkah dalam perhitungan simpangan baku sampel (Sd):
a.       Pertama-tama dihitung dulu rata-rata skornya.
b.      Hitung perbadaan masing-masing skor dengan rata-rata skor.
c.       Selisih masing-masing skor dengan rata-rata dikuadratkan dan jumlahkan.
d.      Hasil penjumlahannya dibagi dengan n-1, hasil perhitungan disini disebut variance.
e.       Akar dari variance merupakan Sd.
a.         Ragam dan Simpangan Baku untuk Ungrouped Data
             atau        dan            dimana:
:       data ke-i
:       rata-rata sampel
s²:        ragam sampel 
s :         simpangan baku  sampel  ,  n : ukuran sampel
c.       Ragam dan Simpangan Baku untuk grouped Data

       dan        
dimana:
:       data ke-i
:       rata-rata sampel
s²:        ragam sampel 
s :         simpangan baku  sampel 
 n :       ukuran sampel
 :       frekuensi

Mean Absolute Deviation (MAD)

Standar error






BAB III
KESIMPULAN




Ilmu statistika sangat diperlukan dalam berbagai bidang terutama jurusan kimia sains, untukpenolahan data dalam bidang penelitian. Sebelum mempelajari statistika lebih dalam, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu istilah-istilah yang berhubungan dengan statistika. Ini akan mempermudah mahasiswa untuk mempelajari dan memahami mata kuliah Statistika.

Statistika dapat memajukan pemikiran yang tertib, runut dan jelas, terutama yang berhubungan dengan pengumpulan dan interpretasi data numerik, serta menyediakan sejumlah teknik statistika yang mempunyai kegunaan yang luas dalam penelitian.

            Daftar distribusi frekuensi mempermudah kita dalm mengolah data, karena data sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan golongan. Data yang belum dikelompokkan perhitungannya menggunakan rumus yang berbeda. Adapun urutan atau tahap ntuk mengubah data kelompok menjadi daftar distribusi frekuensi, mencari range, banyak kelas, interval kelas, dan tabel turus.
























DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Agus.2004.Statistika Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:Kencan Prenada Media Group.
Sudjana.1996.Metode Statistika.Bandung:PT.Arsito
Zaelani dkk.2008. Ringkasan Matematika untuk SMA/MA. Bandung:Yrama Widya.
http/wisnu.stmik-aub.ac.id (UKURAN PEMUSATAN MEDIAN & MODUS)
http/thomasyunigunartoUKURAN STASISTIK (Bagian II)